Kamis, 26 Agustus 2010

SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

Sejak dikeluarkannya PP.No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Tujuan: menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Fungsi: sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu Maksud: memacu pengelola dan penyelenggara satuan pendidikan agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu. Lalu dimunculkanya 8NSP yaitu: Standar Isi, 2. SKL, 3. Standar Proses, 4. Standar Pengelolaan, 5. Standar Sarana dan Prasarana, 6. Standar Pembiayaan, 7. Standar Pendidik dan Tendik, 8. Standar Penilaian.


Latar belakang itu kemudian sejak tahun 2005 Pemerintah Mendorong sekolah mengupayakan Setiap sekolah memenuhi SNP. Kemudian tahun 2007 Mempercepat pencapaian profil RSKM (Rintisan Sekolah Mandiri)/RSSN (Rintisan Sekolah Standar Nasional), PBKL (Pembelajaran Berbasis Keunggulan Lokal), dan RPSB (Rintisan Pusat Sumber Belajar). Saya tidak menyebutkan RSBI/SBI (sekolah Bertaraf Internasional ) yang menurut saya program ini tidak siap dilaksanakan. Infrastruktur kurang siap. Apalagi RSBI/SBI yang waktu itu langsung “ditunjuk melaksanakan” bukan dari mulai dari RSKM sampai SSN. Secara administrasi dan kesiapan mental “komponen” sekolah tidak siap. Boleh dong saya sebut ini program yang kurang berhasil. Ditahun 2007 ini RSKM/RSSN (rintisan) sejumlah 441 SMA di Indoneisa ditunjuk, dan 100 SMA di tunjuk melaksanakan RPBKL . Tahun 2008 sejumlah 33 Sekolah ditunjuk menjadi RPSB. Dari tahun itu pemerintah Mewujudkan bentuk SKM, PBKL, dan PSB Semua berlangsung sampai akhir tahun 2009.
Mungkin dari sini kejengahan timbul, kemudian dievaluasi. Kok kemajuannya kurang menggembirakan. Apalagi itu tuhh… yang namanya SBI. Hee..(nyindir lagi). Evaluasi semua program menghasilkan Program Sekolah Model ditahun 2010 ini. Sekolah Model adalah program pembinaan lanjutan RSKM/RSSN, RPBKL, dan RPSB secara komprehensif dalam satu SMA
Sebuah Impian besar ditahun 2013 terwujudnya Sekolah Kategori Mandiri . SMA Model SKM-PBKL-PSB adalah SMA yang telah memenuhi/hampir memenuhi 8 (delapan) SNP, menyelenggarakan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL), dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan manajemen sekolah.
Sasaran tembaknya adalah Pertama:Memberikan pendampingan/pembinaan kepada sekolah untuk mewujudkan SKM yang menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran, dan manajemen sekolah. Kedua:Menjalin kerja sama dan meningkatkan peran serta pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan di SMA, baik di tingkat pusat maupun daerah dalam memenuhi SNP, dan menerapkan PBKL serta memfungsikan PSB di sekolah. Ketiga: Mewujudkan SMA Model SKM-PBKL-PSB untuk dapat digunakan sebagai rujukan bagi SMA yang akan memenuhi SNP dan menyelenggarakan PBKL dan PSB.
Sasaran lain yang mau diharapkan adalah Satu:Terlaksananya pendampingan/pembinaan oleh Dit. Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota terhadap SMA Model SKM-PBKL-PSB dalam mewujudkan SMA Model SKM-PBKL-PSB; Dua: Terlaksananya kerjasama antara Dit. Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan pemangku kepentingan lainnya dan berperan serta dalam pelaksanaan program SMA Model SKM-PBKL-PSB. Tiga:Terwujudnya 132 SMA Model SKM-PBKL-PSB yang dapat dijadikan rujukan dalam pemenuhan SKM, penyelenggaraan PBKL dan PSB. Empat:Terpahaminya Konsep dan Strategi Implementasi SMA Model SKM-PBKL-PSB sekaligus sebagai acuan oleh institusi pembina, pemangku kepentingan, dan SMA lain yang berkeinginan mencapai SKM serta melaksanakan PBKL dan PSB.

Jika disimpulkan:

SMA Model SKM-PBKL-PSB merupakan program bersama Pemerintah dan SMA lebih lebih dari Dit. Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam rangka peningkatan mutu SMA melalui pemenuhan SNP yang menerapkan PBKL dan memanfaatkan TIK untuk pembelajaran dan manajemen. Lebih lanjut Sebagai program bersama, maka pola pembinaan seharusnya merupakan komitmen bersama sebagai acuan pembinaan dan ditaati oleh semua pihak yang terlibat. Kelemahan yang perlu dipertimbangkan adalah adanya keterbatasan, seperti pemahaman substansi program, sumber daya manusia, dan infrastruktur pendidikan, maka pelaksanaan program SMA Model SKM-PBKL-PSB dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Salah satu sisi strategis dari Pengembangan SMA Model SKM-PBKL-PSB adalah mempercepat pemenuhan SNP sebagai upaya untuk mewujudkan SMA yang telah memenuhi/hampir memenuhi SNP. Berkembangnya SMA Model dapat dijadikan inspirasi bagi sekolah lain di sekitarnya untuk melaksanakan upaya pemenuhan SNP. Untuk itu penyebaran jumlah SMA di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota tidak merata, sehingga pemilihan SMA Model dilakukan secara proporsional berdasarkan jumlah sekolah di wilayahnya.
Pendanaan SMA Model dilihat dari kondisi daerah, kemungkinan ada daerah yang mampu dalam pendanaan, daerah yang siap dapat mengembangkan SMA Model dengan pola yang sama seperti yang dikembangkan oleh Dit. Pembinaan SMA. Dan bantuan pemerintah berupa Pemberian dana bantuan block grant pada SMA Model terpilih merupakan dana stimulus untuk membantu sekolah memenuhi sebagian kecil program pemenuhan SNP.
SMA Model SKM-PBKL-PSB sebagai sekolah rujukan bagi sekolah lain di sekitarnya harus siap melayani dan membantu memberikan konsultasi dan bimbingan teknis kepada sekolah dalam pencapaian SNP, pelaksanaan PBKL, dan PSB.

BAGAIMANA DENGAN SEKOLAH SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SMA Model SKM-PBKL-PSB sebuah tantangan yang menggairahkan. Kehebatan sekolah bukan dari OUTPUT yang inputnya sudah baik. Sekolah seperti ini sudah mati. Kehabisan tantangan. Tidak Menyanjung diri Iput Sekolah Pangudi Luhur dibilang “kurang” tetapi tantangan di dalam saat mendampingi mereka sangat luar biasa. Anak Muda tidak membutuhkan apa apa, yang dia butuhkan adalah bimbingan menemukan dirinya sendiri yang dirampas oleh Hedonisme, Materialisme. Anak didorong menemukan dirinya sendiri.
Modal dari SMA Pangudi Luhur hanyalah semangat, dedikasi di tapal batas. Perutusan dan menjadikan anak muda menemukan dirinya. Fasilitas yang dimiliki sekolah hanya salah satu alat bantu, bukan tujuan kami. Internet, AC, LCD, Lingkungan Bersih, Peralatan Olahraga, Peralatan Multimedia, Laboratorium dan semua yang ada di SMA pangudi Luhur hanya sarana. Yang Utama adalah anak muda (siswa) dan Orang Tua (guru) yang bersama sama memasuki hutan IT dan sumpeknya informasi yang mengglobal. Fasilitas Lengkap bukan jaminan dan bukan unggulan kami. Tetapi mendampingi anak muda menemukan dirinya adalah “Big Dream” yang membangunkan kami dari tidur nyenyak kami.
Apapun Program SMA yang ditawarkan Pemerintah, kami siap. Siap bukan berarti menantang, tetapi kami siap untuk bekerjasama asal sebuah impian besar menjadi kenyataan sedikit demi sedikit, terukur, dan realistis untuk dijalankan.




















Logo SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
























Guru-guru SMA Pangudi Luhur Yogyakarta